Jakarta, 15 Januari 2025 – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas A. M. Djiwandono menyatakan bahwa meskipun Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan dinamika ekonomi global pada tahun 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 berhasil menjaga stabilitas ekonomi nasional, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung agenda pembangunan negara.

Peran APBN Sebagai Shock Absorber dalam Menghadapi Krisis Global

Menurut Wamenkeu Thomas, meskipun kondisi global pada tahun 2024 tidak optimal, Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi tersebut berkat peran penting dari APBN yang berfungsi sebagai shock absorber dalam menghadapi tekanan ekonomi global.

Pada Triwulan I-2024, Indonesia menghadapi dampak El Nino dan ketegangan geopolitik yang menekan perekonomian global. APBN 2024 hadir untuk menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial, seperti bantuan pangan beras, BLT Mitigasi Risiko Pangan, dan pemberian tunjangan hari raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Perlindungan Sosial dan Kebijakan Ekonomi di Setiap Triwulan

Di Triwulan II-2024, tekanan global semakin berat dengan lonjakan harga minyak dan ketegangan geopolitik. APBN tetap hadir melalui program perlindungan sosial dan pemberian gaji ke-13 bagi ASN, serta memperkuat sinergi kebijakan fiskal dan moneter dengan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga guna menstabilkan nilai tukar Rupiah.

Pada Triwulan III-2024, Indonesia menghadapi eskalasi konflik Timur Tengah, pelemahan ekonomi Tiongkok, dan kebijakan moneter The Fed yang memangkas suku bunga. APBN berperan mengoptimalkan program seperti peningkatan kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), perpanjangan insentif PPN DTP Rumah, serta proteksi terhadap industri tekstil domestik dengan kebijakan bea masuk.

Pada Triwulan IV-2024, Indonesia menghadapi gejolak global, termasuk stimulus moneter dan fiskal Tiongkok, pemilu di Amerika Serikat, dan ketidakstabilan politik Eropa. Namun, APBN 2024 berhasil menjaga stabilitas dengan mencatatkan defisit 2,29% PDB yang menjadi fondasi untuk transisi pemerintahan yang efektif.

APBN 2024 Sebagai Landasan untuk Kemajuan Ekonomi Indonesia

Wamenkeu Thomas menegaskan bahwa APBN 2024 telah meletakkan dasar yang kuat untuk pelaksanaan APBN 2025 demi kemajuan bangsa. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus mengawal pelaksanaan APBN dengan integritas dan soliditas, mendukung program strategis pemerintah untuk mewujudkan Misi Asta Cita dan Visi Indonesia Emas 2045.

“Dengan data yang ada, fiskal Indonesia tetap kuat dan siap mendukung potensi pertumbuhan ekonomi di masa depan,” ujar Wamenkeu Thomas.

Dengan APBN yang solid dan dukungan kebijakan fiskal yang tepat, Indonesia dipastikan berada pada jalur yang benar untuk meraih kemajuan ekonomi yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

sumber
Website : kemenkeu.go.id